Perbedaan profesi Fotografer dengan Videografer
·
Pengertian Videografi
Sebelum kita bahas lebih
jauh tentang videografi, mari kita pahami dulu apa itu videografi? ada berapa
macam videografi? alat apa saja yang kita butuhkan untuk memproduksi hingga mengemas
sebuah karya videografi?
Videografi adalah media
untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar
dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari baik sebagai sebuah kenangan
ataupun sebagai bahan kajian untuk mempelajari apa yang sudah/pernah terjadi.
Videografi sendiri banyak digunakan oleh berbagai kalangan untuk berbagai kepentingan. Mulai dari individu hingga kelompok. Bahkan setiap negara dapat dipastikan memiliki arsip tentang sejarah negaranya yang berupa video.
Videografi sendiri banyak digunakan oleh berbagai kalangan untuk berbagai kepentingan. Mulai dari individu hingga kelompok. Bahkan setiap negara dapat dipastikan memiliki arsip tentang sejarah negaranya yang berupa video.
Seiring dengan
perkembangan jaman dan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi terkini
videografi dapat dinikmati dengan berbagai cara dan berbagai format pun
ditawarkan oleh para ahli teknologi di dunia. Saat ini ada 2 jenis video yang
teredia yaitu analog dan digital.
Seorang videografer dikategorikan atau mengkategorikan diri menjadi 2, yakni videografer amatir dan videografer profesional. Amatir atau Profesional, sebetulnya hanyalah istilah dan status semata. Sayangnya, seolah ada anggapan jika videografer amatir hasilnya pasti tidak bagus. Dan karena merasa hanya amatiran, seseorang merasa sah-sah saja jika rekaman videonya tidak bagus. Sebaliknya, ada anggapan bahwa videografer profesional pasti bisa menghasilkan gambar-gambar yang bagus. Belum tentu seperti itu.
Seorang videografer dikategorikan atau mengkategorikan diri menjadi 2, yakni videografer amatir dan videografer profesional. Amatir atau Profesional, sebetulnya hanyalah istilah dan status semata. Sayangnya, seolah ada anggapan jika videografer amatir hasilnya pasti tidak bagus. Dan karena merasa hanya amatiran, seseorang merasa sah-sah saja jika rekaman videonya tidak bagus. Sebaliknya, ada anggapan bahwa videografer profesional pasti bisa menghasilkan gambar-gambar yang bagus. Belum tentu seperti itu.
Dalam dunia videografi –
sebagaimana berlaku juga dalam bidang lain – profesionalisme sebetulnya lebih
merupakan prinsip dan itikad bagaimana kita bekerja dan berkarya secara
sempurna dengan kaidah, mekanisme dan standar kualifikasi tertentu.
Para videografer
profesional yang menjadikan videografi sebagai sebuah profesi, atau setidaknya
yang menyebut dirinya videografer profesional, sebetulnya belum tentu
menghasilkan gambar-gambar yang bagus (banyak contoh bisa dilihat di layar
televisi, khususnya televisi lokal). Sebaliknya, meski hanya ditujukan untuk
kepentingan nonprofit dan sekedar kesenggangan, belum tentu seorang videografer
amatir tidak bisa menciptakan gambar-gambar dengan citarasa profesional.
Artinya, professional look bisa didapat oleh siapa saja.
Kemudahan yang
disediakan oleh perkembangan teknologi videografi digital, membuat setiap orang
mampu (atau merasa mampu) melakukan apa saja selama piranti tersedia, meski
terkadang mengabaikan atau tidak menyadari prinsip-prinsip dasarnya, baik
secara teknis maupun estetis.
Begitu juga dalam hal piranti videografi. Profesionalisme tidak dibedakan oleh jenis kamera yang digunakan. Apakah karya videografi Anda akan berkesan amatir atau profesional, sangat tidak tergantung pada jenis dan standard kamera yang digunakan. Piranti hanya membatasi untuk apa hasil akhir akan digunakan. Inipun tidak mutlak benar. Dalam kondisi tertentu (dalam aktifitas jurnalistik, misalnya), terkadang tujuan profesional dapat dipenuhi dengan piranti videografi amatir (bahkan oleh videografer amatir dengan teknik videografi amatiran). Sebaliknya, meski hanya menggunakan kamera amatiran, Anda tetap bisa menghasilkan gambar-gambar yang menarik dengan citarasa profesional.
Begitu juga dalam hal piranti videografi. Profesionalisme tidak dibedakan oleh jenis kamera yang digunakan. Apakah karya videografi Anda akan berkesan amatir atau profesional, sangat tidak tergantung pada jenis dan standard kamera yang digunakan. Piranti hanya membatasi untuk apa hasil akhir akan digunakan. Inipun tidak mutlak benar. Dalam kondisi tertentu (dalam aktifitas jurnalistik, misalnya), terkadang tujuan profesional dapat dipenuhi dengan piranti videografi amatir (bahkan oleh videografer amatir dengan teknik videografi amatiran). Sebaliknya, meski hanya menggunakan kamera amatiran, Anda tetap bisa menghasilkan gambar-gambar yang menarik dengan citarasa profesional.
·
Pengertian Fotografi
Pengertian Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar
dan cahaya pada film. Memang benar, kebanyakan jika anda mencari pengertian
fotografi jawabannya hampir sama semua yaitu proses melukis dengan menggunakan
media cahaya. Tetapi yang paling utama adalah bagaimana cara mendalami seni
fotografi tersebut. Setelah mengetahui pengertian fotografi secara umum, lalu
apa yang ada di pikiran anda tentang fotografi ?
Fotografi adalah sebuah kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni
gambar/foto melalui media cahaya dengan alat yang disebut kamera dengan maksud
dan tujuan tertentu. (wikipedia)
Pengertian Fotografi Adalah Seni
Bila pengertian fotografi adalah proses seni melukis dengan media
cahaya, maka setiap orang bisa melakukan kegiatan fotografi jika mempunyai
sebuah kamera, tetapi apakah semua orang dapat menghasilkan sebuah seni ?
Seni adalah sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur
keindahan atau intisari dari kreativitas.
Seni yang paling utama dalam fotografi adalah komposisi, dengan
komposisi yang baik maka foto yang dihasilkan akan mempunyai makna dan cerita
yang bisa disampaikan.
Menghasilkan Foto Yang Bagus dalam Proses Fotografi
Untuk menghasilkan sebuah hasil karya yang bagus atau menarik ada
beberapa faktor, faktor yang paling utama adalah faktor pencahayaan, tanpa
cahaya atau pencahayaan yang baik akan terlalu sulit untuk menghasilkan hasil
karya yang bagus, untuk itu dibutuhkan faktor yang kedua.
Faktor kedua adalah fotografer, foktor ini juga penting, karena tanpa
fotografer proses fotografi tidak akan terjadi. Disini fotografer akan dituntut
dan di uji seni atau kreatifitas nya untuk menghasilkan subuah foto yang bagus
atau menarik.
Fotografer
atau juru foto (bahasa Inggris: photographer) adalah orang-orang yang
membuat gambar dengan cara menangkap cahaya dari subyek gambar dengan kamera maupun peralatan fotografi lainnya, dan umumnya memikirkan seni dan teknik
untuk menghasilkan foto yang lebih bagus serta berusaha mengembangkan
ilmunya. Banyak fotografer yang menggunakan kamera dan alatnya sebagai
pekerjaan untuk mencari penghasilan, dan gambarnya akan dijual untuk cover
majalah, cover calender, artikel, dll.
Faktor yang ketiga adalah kamera, tanpa kamera proses fotografi pun
tidak terjadi. Kamera adalah alat pokok pada kegiatan fotografi. Faktor
yang terakhir adalah faktor pendukungm seperti lensa cadangan, alat bantu
cahaya ( lampu flash kamera), reflektor, tripod, dan lain-lainnya
Tidak perlu menggunakan kamera yang mahal untuk menciptakan sebuah karya
seni fotografi.
Setelah faktor-faktor diatas menjadi satu, seorang fotograferlah yang
kemudian menjadi faktor utama untuk menciptakan sebuah seni foto yang bagus dan
menarik.
Sebuah Foto yang bagus itu adalah relatif, dan foto yang jelek adalah
mutlak.
:Sumber : http://www.gilangajip.com/pengertian-fotografi/
0 komentar:
Posting Komentar